Senin, 11 September 2017

MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2024

P R A K A T A


Manual Desain Perkerasan (MDP) diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) sebagai rujukan utama bagi pengelola dan perencana teknis jalan yang terlibat dalam perencanaan teknis perkerasan untuk semua jalan di Indonesia. Edisi pertama MDP diterbitkan pada tahun 2013 yang kemudian senantiasa ditinjau dan diperbarui dari waktu ke waktu melalui penerbitan suplemen atau pembaruan edisi untuk mengakomodasi perkembangan terbaru di bidang perkerasan jalan dan mempertimbangkan terhadap ketersediaan material.

MDP 2024 diterbitkan sebagai pengganti edisi sebelumnya (MDP dan Suplemen MDP 2017) dengan tujuan untuk:
  1. Menyelaraskan manual perencanaan dengan spesifikasi pelaksanaan konstruksi;
  2. Menyatukan dan menyelaraskan Manual dengan berbagai Pedoman di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terkait dengan perencanaan perkerasan yang tersebar dalam beberapa penerbitan terpisah;
  3. Meningkatkan kinerja perkerasan dengan memberikan perhatian lebih pada preservasi daya dukung tanah dasar melalui perbaikan tanah dasar dan drainase perkerasan; dan
  4. Menyesuaikan masukan parameter karakteristik material lokal.
Selain itu, perubahan yang ada pada Manual ini diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Istilah capping layer dihilangkan karena merupakan nama fungsi material. Pada MDP Bagian I ini, istilahnya menjadi timbunan pilihan berbutir kasar dengan minimum CBR 30%, PI (6-15) dengan ukuran agregat maksimum 50 mm (seperti material sirtu) atau dapat menggunakan LFA Kelas C.
  2. Penanganan tanah problematik dengan ketebalan di atas 1 m direkomendasikan dianalisis secara geoteknik.
  3. Perhitungan volume lalu lintas untuk kebutuhan desain beban lalu lintas rencana tidak mempertimbangkan batasan Rasio Volume Kapasitas (RVK).
  4. Pada MDP ini, untuk keberfungsian drainase bawah permukaan sudah dibuatkan opsi tipikal konstruksi lapisan drainase beserta outletnya baik di daerah galian maupun timbunan.
  5. Nilai reliabilitas yang digunakan baik untuk desain struktur perkerasan baru maupun untuk desain rehabilitasi adalah 90%.
  6. Bagan Desain katalog perkerasan lentur juga telah diubah dan ketebalannya disesuaikan dengan kemampuan alat pemadat pada setiap lapisan.
  7. 7. Untuk lalu lintas rencana ESAL >30 juta direkomendasikan menggunakan Aspal PG70 (System Performance Grade, PG).
  8. Bagan Desain-4 diubah menjadi Bagan Desain-8, untuk perkerasan kaku diubah isinya menjadi kriteria, spesifikasi, mutu bahan desain perkerasan kaku untuk lalu lintas berat.
  9. Untuk desain perkerasan kaku mengacu Pedoman Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003 dengan dilengkapi formula dari pedoman Austroads AGPT02-2017
  10. Bagan Desain-4A diubah menjadi Bagan Desain-8A untuk perkerasan kaku pada jalan dengan beban lalu lintas rendah yang mengacu pada SNI 8457: 2017.
  11. Uraian detail desain tebal lapis tambah pada beberapa jenis perkerasan.
  12. Prosedur tebal lapis tambah perkerasan lentur untuk lalu lintas rencana > 10 juta ESA dan untuk lapis tambah perkerasan kaku dengan aspal serta perkerasan komposit merujuk pada Buku AASHTO 1993. Pada Bagian 2 Buku MDP ini diuraikan lebih detail, termasuk ekuivalen beban sumbu untuk perkerasan lentur ditetapkan menggunakan SN sebesar 5 dan untuk perkerasan kaku dengan D sebesar 10 inci sesuai AASHTO 1993 (Guide for Design of Pavement Structures) dan IPt yang digunakan sebesar 2,5. Selain itu, diuraikan lebih detail untuk VDF masing-masing kelas kendaraan.
  13. Tipe sumbu kendaraan yang tidak terdapat pada buku AASHTO 1993, pada buku Manual ini mengacu pada formula ekuivalen beban sumbu metode Austroads.
  14. Prosedur tebal lapis tambah lapis beton semen di atas perkerasan lentur merujuk pada metode Austroads AGPT05-19 yang dimodifikasi.
  15. Lampiran mengenai level desain pemicu penanganan tidak disertakan pada dokumen MDP ini.
Untuk desain perkerasan jalan baru, pendekatan desain struktur perkerasan lentur yang direkomendasikan dalam MDP menggunakan metode analisis mekanistik empirik, melalui penyeragaman target rencana daya dukung tanah dasar, keluarannya disajikan dalam bentuk katalog struktur perkerasan yang dirancang berdasarkan karakteristik, parameter material, dan respon struktur perkerasan terhadap beban rencana tertentu.

Pada proyek yang memerlukan persyaratan khusus, analisis mekanistik multi lapisan dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak dengan model mekanistik yang sama sesuai rekomendasi manual ini dan dengan input parameter spesifik dari proyek yang bersangkutan.

Desain perkerasan beton jalan baru mengacu pada Portland Cement Association yang juga menggunakan metode mekanistik empirik di mana analisis tegangan tarik akibat repetisi beban pada tepi pelat dan lendutan akibat beban pada sudut pelat perkerasan beton masing-masing dihubungkan secara empirik dengan kegagalan lelah (fatigue) dan kegagalan erosi.

Banyaknya parameter desain pada perkerasan kaku menyebabkan penggunaan katalog menjadi tidak praktis lagi. Oleh sebab itu, untuk perkerasan kaku, disarankan untuk menggunakan analisis struktur perkerasan dengan perangkat lunak seperti SDPJ versi terakhir yang dirancang sesuai dengan prosedur dalam MDP.

Mengantisipasi kebutuhan penggunaan perkerasan beton semen sebagai alternatif yang semakin kompetitif, penambahan utama pada manual ini adalah dimasukkannya desain rehabilitasi berupa lapis tambah yang melibatkan perkerasan kaku seperti lapis tambah perkerasan lentur di atas perkerasan kaku dan perkerasan kaku di atas perkerasan lentur. AASHTO Guide for Design of Pavement Structures (1993) dan Austroads AGPT02-17 digunakan sebagai acuan atas pertimbangan validitas dan kemapanan.

Penyusunan MDP ini dilaksanakan oleh tim penyusun melalui serangkaian diskusi dan konsultasi dengan para pakar dari perguruan tinggi dan praktisi profesional yang berpengalaman serta ahli di bidangnya masing-masing. Masukan dan komentar yang diterima dari berbagai pihak telah dipertimbangkan dengan hati-hati dan dimasukkan ke dalam manual ini jika dipandang relevan dan diperlukan.

Semua komentar dan masukan mengenai Manual ini dapat disampaikan kepada Direktorat Jenderal Bina Marga melalui Kepala Balai Perkerasan dan Lingkungan Jalan, Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan.


Jakarta, 14 Mei 2024
Plt. Direktur Jenderal Bina Marga,
Hedy Rahadian

Silahkan Unduh berkas di bawah ini :




Tidak ada komentar: